0
komentar
Posted in
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah
suatu konsep pembelajaran tentang alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas
yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam
proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya
untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai
banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil
penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan
dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia yang merupakan
bagian dari Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju.
Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan
adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di
Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikan IPA di Indonesia
belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan
bangsa.
0
komentar
Posted in
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Indonesia semakin
hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap
kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific,
Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para
guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa
pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.
Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi
para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan
malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu.
Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada
anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak
tidak bisa diarahkan.